HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA
DI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
NAMA
KELAS
NO.
ABSEN
SMP NEGERI
SEMARANG
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL.
1. Alasan-alasan apakah
yang menyebabkan hewan dan tumbuhan yang dilindungi dapat diperjualbelikan?
2. Bagaimana akibatnya
apabila hal tersebut terus berlangsung?
3. Menurut pendapat
kalian upaya-upaya apakah yang dapat dilakukan agar hewan dan tumbuhan yang
dilindungi tidak diperjualbelikan?
JAWABAN.
1. Karena hewan dan
tumbuhan tersebut memiliki tubuh yang diperlukan dan berguna bagi manusia,
contoh : Obat-obatan, pakaian, dan perhiasan.
2. Jika hal ini terus
berlangsung dapat terjadi kepunahan dan ekosistem terganggu dan mungkin hewan
atau tumbuhan yang sudah punah memiliki fungsi lain yang belum diketahui oleh
manusia.
3. a. memberikan
pengertian kepada orang yang memperjualbelikan hewan atau tumbuhan bahwa
kegiatan tersebut tidak patut dilakukan karena dapat merusak lingkungan dan
dapat membuat terganggunya ekosistem.
b. Masyarakat juga tidak perlu membeli barang yang diperjualbelikan agar
hewan dantumbuhan tersebut tidak semakin banyak yang dibunuh.
---------------------------------------------------------------------------------------
Hewan yang Langka dan Dilindungi Di
Indonesia
1. Orang Utan (Pongo
Pygmaeus)
Klasifikasi
Orangutan
termasuk hewan vertebrata (bertulang belakang), dan juga
termasuk hewan mamalia
dan primata.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : animalia
Phylum : chordata
Class : mamalia
Ordo : primata
|
Family : hominidae
Upafamily : ponginae
Genus : pongo
Species : pongo pygmaeus dan Pongo abelii
|
Ciri-Ciri
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan
besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan
tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar
1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka
mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Berat orangutan
jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg.
Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan
jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Penyebab
Kelangkaan :
Habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya
dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang untuk
diambil kayunya.
2. Badak Bercula Satu (Rhinoceras Sundaicus)
Klasifikasi ilmiah
|
||||||||||||||
|
Ciri-ciri Badak Jawa
Badak jawamemiliki ciri lebih kecil dari pada
sepupunya, badak india, dan mempunyai besar tubuh yang hampir sama dengan badak
hitam. Panjang tubuh badak Jawa ( terhitung dari kepalanya ) bisa kian
lebih 3,1 sampai 3,2 m dan tingginya bisa mencapai antara 1,4 sampai 1,7 m.
Badak dewasa dilaporkan mempunyai berat antara 900 sampai 2.300 kilogram.
Penyebab Kelangkaan :
Berkurangnya populasi badak jawa
disebabkan oleh perburuan untuk di ambil culanya dan kehilangan habitat.
3. Tarsius (Tarsius Bancanus)
Klasifikasi :
Kingdom:Animalia
Filum:Chordata
SubFilum:Vertebrata
Kelas:Mammalia
Ordo:Primata
Famili:Tarsiidae
Genus:Tarsius
Spesies : Tarsius tarsier
Filum:Chordata
SubFilum:Vertebrata
Kelas:Mammalia
Ordo:Primata
Famili:Tarsiidae
Genus:Tarsius
Spesies : Tarsius tarsier
Ciri - ciri :
ciri fisik tubuh mereka
yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan
kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari
satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak
berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini
memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari
kedua dan ketiga yang memiliki cakar.
Penyebab Kelangkaan :
Dikarenakan rusaknya
hutan sebagai habitat utama satwa langka ini. Selain itu tidak sedikit yang
ditangkap masyarakat untuk dikonsumsi
Kingdom:Animalia
Phylum:Chordata
Classis:Mammalia
Ordo:Carnivora
Familia:Felidae
Genus:Panthera
Species : Phantera tigris sumatrae
Phylum:Chordata
Classis:Mammalia
Ordo:Carnivora
Familia:Felidae
Genus:Panthera
Species : Phantera tigris sumatrae
Ciri-ciri
Harimau sumatera adalah subspesies harimau terkecil.
Harimau sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies
harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala
dempet. Harimau sumatera jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala
ke buntut atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300
pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai
60 cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan
berat 200 pound atau sekitar 91 kg. Belang harimau sumatera lebih tipis
daripada subspesies harimau lain. Warna kulit harimau sumatera merupakan yang
paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga
oranye tua.
Penebangan hutan yang
serampangan dan perburuan liar menyebabkan habitatnya terancam.
Kerajaan: Animalia.
Filum: Chordata.
Kelas: Aves.
Ordo: Galliformes.
Famili: Phasianidae.
Genus: Pavo
Spesies: Pavo muticus.
Nama binomial: Pavo muticus
Filum: Chordata.
Kelas: Aves.
Ordo: Galliformes.
Famili: Phasianidae.
Genus: Pavo
Spesies: Pavo muticus.
Nama binomial: Pavo muticus
Ciri – ciri:
Burung
Merak Hijau atau yang sering di sebut Burung
Merak Jawa. Merak hijau memiliki bulu
yang sangat indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa
berukuran amat besar, panjangnya bisa meraih 300cm, dengan penutup ekor yang
amat panjang. Diatas kepalanya ada jambul tegak. Burung betina memiliki ukuran
yang lebih kecil dari burung jantan. Burung jantan memiliki bulu yang kurang
mengilap, berwarna hijau keabu-abuan serta tanpa dihiasi bulu penutup ekor.
Penyebab Kelangkaan :
Perusakan, penyempitan serta konversi hutan mengganggu habitat merak baik secara kualitas maupun kuantitas terutama komponen pakan, shelter dan cover. Dengan maraknya penyerobotan lahan dan pencurian kayu di Jawa (1998-2003) akan menekan bahkan menghilangkan fungsi habitat merak hijau jawa.
Tumbuhan yang Langka dan Dilindungi
Di Indonesia
1.
Kantong
Semar
Klasifikasi ilmiah
|
||||||||||||
|
Ciri-ciri dan Jenis Kantong Semar
Tumbuhan ini bisa tumbuh mencapati
tinggi 15-20 m dengan langkah memanjat tanaman yang lain, meskipun ada sebagian
spesies yang tak merambat keatas. Pada ujung daun ada sulur yang bisa
termodifikasi membentuk kantong, yakni alat perangkap yang dipakai utk
mengonsumsi mangsanya ( contohnya serangga, pacet, anak kodok ) yang masuk ke
dlm.
Biasanya, Nepenthes mempunyai tiga
jenis wujud kantong, yakni kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset.
Kantong atas yaitu kantong dari tanaman dewasa, umumnya berupa corong atau
silinder, tak mempunyai sayap, tak memiliki warna yang menarik, sisi sulur menghadap
ke belakang dan bisa melilit ranting tanaman lain, kantong atas seringkali
menangkap hewan yang terbang layaknya nyamuk atau lalat
Penyebab Kelangkaan :
Penyebab utama langkanya
tanaman ini adalah habitat dan inang tempat hidupnya makin sulit didapat.
2. Rafflesia Arnoldi
|
Ciri-ciri :
Bentuknya yang melebar (bukan tinggi)
dan berwarna merah. Ketika mekar, bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1
meter dan tinggi 50 cm. Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun
daun. Bunganya memiliki 5 mahkota. Di dasar bunga yang berbentuk gentong
terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan
putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan
yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga
berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan. Masa
pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya
5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.
Penyebab Kelangkaan :
Perambahan liar di
kawasan hutan yang menjadi habitat bunga tersebut semakin mengancam kelestariannya.
3. Bunga Bangkai Raksasa
|
||||||||||||||
Amorphophallus titanum
|
Ciri-ciri :
Bunga bangkai (Amorphophallus) merupakan tumbuhan khas dataran rendah yangtumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hinggake Kepulauan Pasifik termasuk di Indonesia. Sebagian besar, bunga bangkai merupakanspesies endemik.Bunga bangkai yang merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar dan tertinggi di dunia ini termasuk tanaman dari suku talas-talasan (araceae)dengan bentuk dan ukuran umbi yang bervariasi pada setiap jenisnya.
Penyebab Kelangkaan :
Habitatnya sudah berubah
status menjadi lahan untuk perumahan, pertanian dan perkebunan. Selain itu
mengingat jenis ini belum diketahui manfaatnya dan keberadaannya cukup
mengganggu akibat bau busuk menyengat pada saat berbunga, penduduk cenderung
untuk memotong baik bagian daunnya maupun bunganya dengan parang.
4.
Cendana (Santalum album)
|
Ciri-ciri :
Cendana (Santalum album)
memiliki batang berukuran kecil hingga sedang dengan diameter mencapai 40 cm
dan tinggi mencapai 20 meter, dan kerap menggugurkan daun. Batangnya bulat agak
berlekuk-lekuk. Tajuk pohonnya ramping atau melebar. Kulitnya kasar dan
berwarna cokelat tua. Batang yang sudah tua berbau harum.
Daun cendana tunggal, berhadapan dengan
bentuk elips dan tepi daun yang rata. Ujung daun runcing meskipun terkadang
membulat. Akar cendana tanpa banir. Cendana memiliki perbungaan yang terminal
atau eksiler yang tumbuh di ujung dan ketiak daun. Cendana memiliki buah batu
berbentuk bulat yang berwarna hitam saat masak.
Penyebab Kelangkaan:
Penyebab kelangkaannya adalah karena perakarannya
sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana
sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album)
kini sangat langka dan harganya sangat mahal.
5.
Gaharu (Aquilaria malaccensis.)
Klasifikasi Ilmiah.
Kerajaan : Plantae.
Divisi : Tracheophyta.
Kelas : Magnoliopsida.
Ordo : Malvales.
Famili : Thymelaeaceae.
Genus : Aquilaria.
Ciri-ciri :
Pohon dan kayu gaharu
mengandung resin akan berbau harum dan banyak digunakan dalam industri
kosmetika maupun obat-obatan. berukuran besar dan tinggi. Tingginya bisa
mencapai sampai 40 meter dengan diameter batang lebih dari 60 cm. Batangnya
lurus, tidak berbanir, dan berkayu keras. Kulit pohon halus dan berwarna coklat
keputihan. Tajuk tumbuhan gaharu bulat, lebat, dengan percabangan yang
horisontal. Daun gaharu tunggal, berbentuk lonjong memanjang dengan panjang 5 –
8 cm dan lebar 3 – 4 cm. Ujung daun runcing, warna daun hijau mengkilap.
Bunga gaharu kecil
berwarna hijau atau kekuningan yang muncul di ujung ranting atau di atas dan
bawah ketiak daun. Buah polong berbentuk bulat telur berukuran 5 x 3 cm.
Sedangkan bijinya berbentuk bulat atau bulat telur dengan bulu-bulu halus
berwarna kemerahan.
Penyebab Kelangkaan:
Populasi tanaman
penghasil gaharu semakin menyusut di alam yang disebabkan para pengusaha gaharu
tidak dapat mengenali dengan tepat mana tanaman yang sudah mengandung gaharu
dan siap dipanen. Untuk mencari pohon penghasil gaharu, para pengusaha menebang
puluhan pohon yang salah (tidak menghasilkan gaharu) sehingga jumlah pohon
tersebut sangat berkurang.
terima kasih,artikelnya membantu :)
BalasHapusTerima kasih banyak ^_^
Hapusterima kasih atas info mengenai artikelnya :D
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ^_^
Hapusartikel yg sangat layak dibaca
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ^_^
Hapusthanks info gan, semoga bermanfaat ^^
BalasHapusMantap Izin Share
BalasHapus